Oleh: dakwahafkn | 23 November 2009

Pengusaha Malaysia Bantu Kapal Dakwah untuk Muslim Papua

By Republika Newsroom
Minggu, 22 November 2009 pukul 17:42:00

JAKARTA–Guna membantu dan melancarkan kegiatan dakwah yang dilakukan umat muslim di Papua, Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad, seorang pengusaha asal Malaysia yang juga pimpinan HPA (Herbal Penawar Al Wahidah), perusahaan yang bergerak di bidang produk-produk halal memberikan bantuan kapal dakwah buat muslim Papua. MoU penyerahan bantuan tersebut ditandatangani Abdul Ghani Saad, perwakilan HPA di Indonesia dengan pimpinan AFKN yang juga dai di pedalaman Papua Ustadz Fadzlan Gharamatan di Jakarta.

”Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad merasa terpanggil untuk membantu kegiatan dakwah yang dilakukan para juru dakwah di pedalaman Papua, terutama yang dipimpin Ustadz Fadzlan Gharamatan,” tandas Abdul Ghani Saad, perwakilan HPA di Indonesia sesaat sebelum penandatanganan MoU di Jakarta.

Dalam pandangan Cik Ghani, Ustadz Fadzlan Gharamatan adalah orang yang sangat luar biasa yang mendidasikan diri, harta, tenaga dan pikirannya untuk perkembangan umat Islam di Papua. ”Ustadz Fadzlan adalah orang yang sangat luar biasa. Kegigihannya menyiarkan Islam di daerah pedalaman Papua, sudah diketahui banyak orang termasuk kami yang ada di Malaysia.”

Lebih lanjut Cik Ghani, begitu ia akrab disapa menyebutkan Tuan Haji Ismail bin Haji Ahmad selalu mengingatkan dirinya untuk memiliki mimpi yang sama dengan umat muslim di mana pun berada termasuk di Indonesia. ”Saya selalu diingatkan oleh Tn Haji Ismail, bahwa kita harus punyua mimpi yang sama. Mimpi yang sama itu adalah dakwah,” tandasnya.

Dengan memilki mimpi yang sama di bidang dakwah, tutur Cik Ghani, insya Allah akan mampu membangkitkan kejayaan umat Islam. ”Dengan adanya kekuatan ekonomi, insya Allah kita akan mendapatkan Islam akan dihormati. Tanpa ekonomi kita tidak akan bergerak. Tuan Haji Ismail mendapat insiprasi karena mempunyai mimpi yang sama sebagai umat Islam di mana pun berada,” ujarnya menambahkan.

Cik Ghani sendiri berharap, HPA yang sudah berada di Indonesia sejak delapan tahun lalu, dalam waktu dekat bisa membangun dan mengembangkan pabrik di Indonesia. ”Kita mengharapkan doa dari seluruh umat muslim di Indonesia termasuk di Papua. Mudah-mudahan Halal Produk Al-Wahida (HPA) bisa berkembang, karena semua keuntungan ini tidak akan dibawa ke Malaysia, tapi akan diberikan demi kepentingan umat Islam Indonesia salah satunya kegiatan dakwah,” jelasnya.

Sementara itu, pimpinan AFKN Ustadz Fadzlan Gharamatan tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya dengan adanya bantuan kapal dakwah bagi umat muslim di Papua. Ia merasa yakin, dengan adanya bantuan kapal dakwah dari seorang pengusaha muslim Malaysia tersebut, geliat dakwah di bumi Nuu Waar (Papua) akan semakin meningkat.

Ustadz Fadzlan mengungkapkan setelah peluncuran Kapal Dakwah Khilafah I Juli lalu, para juru dakwah di bumi Papua bisa mendatangi sedikitnya 10 masjid dan kelompok pengajian dalam perjalanan dakwah ke pedalaman. ”Insya Allah dengan adanya tambahan kapa dakwah lagi, maka para juru dakwah bisa mendatangi sedikitnya 20 hingga 25 masjid dalam sekali perjalanan dakwah,” tandasnya.

Ustadz Fadzlan yang sejak lebih dari 10 tahun lalu harus keluar masuk ke berbagai pedalaman di bumi Papua untuk menyiarkan ajaran-ajaran Islam mengungkapkan, wilayah Papua sangat luas termasuk perairannya. Sebelum AFKN memiliki kapal dakwah yang merupakan sumbangan umat Islam Indonesia yang diluncurkan Juli lalu, biaya untuk sewa kapal dan membeli BBM cukup besar. ”Sekali perjalanan dakwah, kami membutuhkan dana sedikitnya Rp 50 juta hanya untuk sewa kapal belum lagi biaya membeli BBM. Kami bisa hemat dengan adanya kapal dakwah,” ujarnya penuh syukur.

Menjawab pertanyaan wartawan mengapa kapal tersebut harus diberi nama kapal dakwah apakah tidak sensitif, dengan tegas Ustadz Fadzlan mengatakan, ”Selama ini ada kapal penumpang, ada kapal pesiar dan sebaganya. Perlu juga ada kapal dakwah, ini dikhususkan untuk mengangkut para dai dan bantuan dari satu tempat ke tempat lain di pedalaman. Kita ingin dengan kapal dakwah bantuan bisa langsung dirasakan umat Islam,” ujarnya menambahkan.

Ustadz Fadzlan berharap, ke depan semakin banyak umat Islam baik di Indonesia maupun di negara lain terpanggil untuk membantu kegiatan dakwah di berbagai daerah pedalaman Indonesia. damanhuri zuhri/pur


Tanggapan

  1. Alhamdulilah, masih ada pengusaha yang berhati mulia…. kapan nich penggusaha muslim indonesia mau bantu saudara kita di Nuu waar

    • Ya doakan saja pak, mudah-mudahan harapan pak rus dan kita semua, dapat segera Allah kabulkan. Wallahu’alam

      • Assalamualaikum,

        Pak, donasi untuk kegiatan dakwah AFKN di Papua ke rekening manakah?
        Silakan balas ke alamat email saya.

        Terimakasih sebelumnya,

        Wassalamualaikum.

  2. insyaAlloh saya bisa bantu supply udara hampir seluruh papua…merauke,sentani,manowari,sorong,mulia,oksibil,nabire,fakfak,kaimana.. minta alamat AFKN bisakah?

  3. AlhamduLILLAH! Semoga dengan adanya Kapal Dakwah tsb,semakin mem-push spirit dakwah para Da’i Indonesia,wabil khusus Ust.Fadzlan Garamatan,Sang Mujahid Sejati.
    SubhanALLAH! Ditengah ‘geliat materialisme’,dimana org2 lebih sibuk mencenderungkan hati & fikirannya utk menggapai dunia yg fana ini,masih ada seorg berhati berlian spt Tuan Haji Ismail.Namun syg,bukan berasal dari negeri sendiri yach?justru dari Negara Tetangga Indonesia.Semoga kelak msh ada Tuan Haji Ismail lain yg tergerak utk berQurban via hartanya jika tdk sanggup utk berQurban dlm bentuk tenaga.Sesuai nama Beliau,Ismail–yg merelakan dirinya ktk dtg Perintah ALLAH utk ‘disembelih’ Oleh Ayah tercintanya,Nabi Ibrahim as.
    ALLAHU AKBAR! Honestly,I’m so proud nd ‘jelious’ with him,Tuan Haji Ismail.May ALLAH SWT always bless u & family.Wassalam

  4. Bunda, Buai Kami Dengan Cerita!

    Di matamu mama ada bintang,
    gemerlapan bila ku pandang
    Di matamu mama ada kasih sayang
    Yang selalu bersinar
    tak pernah pudar
    (sebuah lagu sewaktu saya masih kecil)

    Aku akan mendengar bahasa jiwamu,
    seperti pantai mendengarkan kisah gelombang
    (Kahlil Gibran)

    eramuslim – Anak adalah anugerah. Itulah mengapa seorang lelaki tegap tak mampu berkata-kata, ketika sesosok bayi mungil diangsurkan pertama kali. Label ayah kemudian disandangnya, bangga. Juga proses melahirkan yang teramat berat dialami sang ibu, pupus ketika memandang geliat syahdu si kecil meski dengan kedua mata yang masih menutup karena belum perkasa melihat benderang cahaya. Menjadi seorang bunda, adalah sebuah kebahagiaan.

    Tetapi anak juga adalah amanah. Lahir ke dunia, anak ibarat sehelai kertas polos. Terserah Ayah dan ibunya yang akan mengisi setiap lengangnya dengan apa. Namun yang pasti, kewajiban mereka adalah mengukir jiwa sang anak untuk terus dalam fitrahnya. Adalah kewajiban Orang tua untuk membentuk mereka menjadi manusia shaleh, cendikia, dan bertaqwa. Dan mewujudkan itu semua, saya tahu tidaklah mudah. Tetapi, sesulit apapun berusahalah untuk menjaga amanah indah itu, karena ketika anak kita shaleh, do’anya tidak akan dapat dihargakan dengan segala benda termahal yang pernah ada di dunia.

    Menghujamkan aqidah kepada anak, tidak semudah menanam pepohonan. Mengenalkan Allah sang pencipta kepada si kecil, bukan perkara biasa saja. Apalagi mengajarkan mereka dengan nilai-nilai islam. Tetapi saat masih kecillah, ‘benih-benih’ itu seharusnya disemaikan agar mampu menjadi filter ampuh baginya kelak. Memang pada usia dini, membangun sebuah pondasi, bisa dikatakan lebih bajingan hentikn ke bhngan mu ….tak bunuh kamu mudah ketimbang memancangkannya di usia dewasa. Itu sudah dibuktikan oleh para ahli. Saya hanya menuliskannya saja. Nah, ketika sang buah hati sudah mengenal kosa kata, saat pendengarannya mampu memaknai apa yang kita ucap. Bersiaplah untuk melakukan yang satu ini. Bercerita!

    Saya tahu bercerita tidak hanya bisa dilakukan oleh ibu tapi juga ayah. Tapi, mungkin karena pengalaman saya selama ini cenderung menyaksikan para ibu yang melakukan kegiatan bercerita, maka saya mengkhususkannya untuk para ibunda. Biar lebih bisa mengalir, tentu saja.

    Cerita, ternyata efektif membuat anak i

  5. Ayo Pak Ustadz Fadlan dan Saudara-Saudara yang lain semangat terus. Seluruh Muslim dunia ada dibelaangmu …. !!!!

    ALLAHUAKBAR 3x …

  6. Papua adalah Nuu Warr dan Nuu Waar adalah ISLAM !!!

    Papua adalah Islam, dan akan menjadi daerah ISlam. INSYAALLAH. Amin.

  7. Papua menuju ISLAM … !!!

  8. Ass.wr.wb

    Hj.Ismail lagi-lagi anda benar2 membuat kami iri.Sungguh iri yang sangat untuk berlomba dalam kebaikan dan taqwa

  9. Sya baru tau tentang dakwah di papua hari ini, 25 april 2010 setelah turut dalam tablig akbar dan salah satu pengisi orasinya adl. Ust fadzlan….. Luar biasa, Alangkah bodoh dan tidak pedulinya saya sebelum ini…… semoga bisa seperti beliau, semangat dakwah islam…… Amin,,, Allohuakbar….

  10. bagus mudah mudahan cepet sukses.amin.

  11. Allohu Akbar…

  12. Allah amat mencintai dan rasullulah amat merindukan umatnya di akhir zaman yg korbankan hidupnya berjuang untuk islam. inilah umat yg mulia..tidak hidup dizaman Nabi,tidak bersolat berjemaah dgn Nabi,tidak berperang dgn Nabi,tidak bertazkirah dgn Nabi.. namun sanggup segalanya demi Allah dan Rasul…

  13. Alhamdulillah…setelah lebih dari 1 tahun mencari alamat Ustd. Fadzlan..akhirnya Allah pertemukan juga ………saya terharu begitu bisa meliat ustd….karena saya punya nostagia yang mengharukan dengan beliau…..ALLAHU AKBAR..

  14. Alhamdulillah semoga semua lancar


Tinggalkan komentar

Kategori