Oleh: dakwahafkn | 27 Juni 2013

Santri AFKN Diwisuda sebagai Penghafal Al-Qur’an

SAM_1350

Hari Ahad tepatnya tanggal 23 Juni 2013 merupakan hari yang membahagiakan bagi Sidik Kelsaba. Santri AFKN yang mondok di Lembaga Tahfidz Ilmu Al-Qur’an (LTIQ) As-Syifa Al-Khoeriyyah, Subang, Jawa Barat ini baru saja menyelesaikan program selama dua tahun. Yang ditandai dengan prosesi Wisuda ke-5 LTIQ As-Syifa bersama sekitar 50 santri lainnya.

Selama dua tahun di pondok, Sidik berhasil menyelesaikan hafalan al-Qur’an sebanyak 15 juz. “Alhamdulillah, insya Allah, selesai wisuda ini saya akan terus menambah hafalan al-Qur’an,” tekad Sidik. Di LTIQ As-Syifa, Sidik memulai hafalannya dari awal. Katanya, dari mulai membetulkan bacaan al-Qur’an hingga memulai hafalan. Berbeda dengan santri lainnya yang rata-rata masuk As-Syifa sudah tinggal meneruskan hafalan.

Meski demikian, Sidik bersyukur, ia telah menjadi bagian dari penghafal al-Qur’an. Tugas yang tak ringan. Selain harus bersungguh-sungguh untuk merawat dan menambah hafalan, seorang penghafal al-Qur’an, sejatinya juga menjaga akhlak Islam. Sebab, al-Qur’an adalah pedoman hidup. Kalaulah pedoman hidup dari Allah itu tak mampu menunjukkan jalannya, maka seolah sia-sialah hafalan yang telah ia tanamkan dalam hati dan fikiran seorang penghafal al-Qur’an.

Sejatinya juga, seorang penghafal al-Qur’an adalah seseorang yang semangat untuk berdakwah. karena sesungguhnya apa yang ada dalam al-Qur’an adalah kebenaran hakiki. Tak ada petunjuk yang lebih baik dan benar bagi manusia selain al-Qur’an. Baik bagi manusia masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang. Tak ada keraguan di dalamnya.

Selain ingin terus menambah hafalan, Sidik mengaku, juga mengajarkan ilmunya kepada yang lain. Baginya, dengan mengajar, selain bisa berbagi dengan mengajar juga terpancing untuk terus belajar. “Sehingga, kita tertantang untuk terus menambah hafalan,” kata Sidik.

Sidik Kelsaba mengaku, sebenarnya sudah ada sebuah lembaga tahfidz di daerah Kali Jati, Subang yang memintanya untuk mengajar. Namun, Sidik yang merasa sebagai bagian dari dakwah AFKN untuk Nuu Waar, siap ditugaskan oleh AFKN. “Insya Allah, saya akan segera menghadap Ustadz Fadzlan untuk melanjutkan amanah dakwah lain bersama AFKN,” tegasnya.* Ahmad Damanik/Humas AFKN


Tanggapan

  1. di saat banyak penghapal & ustad2 dr papua…sedangkan gue,,,,msh dlm kemalasan,kebodohan dan dosa….astaghfirullah…


Tinggalkan komentar

Kategori