Oleh: dakwahafkn | 14 Juni 2013

Menata Informasi Dakwah AFKN Nuu Waar

pic websitePara pakar mengatakan, zaman saat ini tengah masuk dalam era informasi. Informasi telah menjadi produk yang sangat berharga. Tak ada lagi batas dan jarak yang memisahkan, informasi bisa dengan mudah menembusnya. Ditambah lagi perkembangan dunia teknologi informasi seolah melesat bak kilat. Hal ini menambah kian cepat dan mudahnya mendapatkan informasi. Apa yang tengah terjadi di belahan bumi lain, bisa kita nikmati di tempat duduk kita melalui televisi dan internet. Sebuah dunia yang dilipat!

Salah satu saluran kecepatan informasi adalah internet. Melalui sambungan ini, siapapun, termasuk Anda, dengan cepatnya mengakses segala hal. Semua pilihan bergantung pada jari jemari Anda. Tapi yang lebih penting dari jari adalah apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Semoga hati dan pikiran kita senantiasa diliputi iman dan akidah yang mantap. Sehingga itu akan menentukan pada sebuah pilihan bagi diri kita, termasuk ketika menggunakan sambungan internet.

Melalui sambungan internet, kita bisa berkomunikasi dengan banyak orang. Terutama semanjek jejaring sosial, semacam: Facebook, twitter, dan lain sebagainya, menjadi semakin mudah. Semua yang berkaitan dengan diri kita dan asal kita akan dengan mudahnya disambungkan dengan kecanggihan teknologio yang ia miliki. Tak heran jika banyak orang yang terkesima dengan teknologi ini, ketika pada akhirnya menemukan kembali teman yang sudah sekian puluh tahun tak jumpa.

Page (official) AFKN Nuu Waar di Facebook

Page (official) AFKN Nuu Waar di Facebook

Meski kita pun tak bisa menutup mata, ketika melihat realitas bahwa sambungan bebas nilai ini menjadi sarana kejahatan orang-orang tak bertanggung jawab. Berita tentang berbagai tindak kejahatan, seperti penipuan, asusila, berita bohong, dan lainnya, telah memanfaatkan teknologi ini.

Tapi di sisi lain, kemudahan melalui sambungan internet ini dimanfaatkan secara baik oleh orang-orang yang baik pula, insya Allah. Dimanfaatkan secara baik, maksud saya, adalah dijadikan untuk berbagi ilmu, saling menasehati, menebar kebaikan, promosi ladang amal, hingga ajakan untuk berbuat kebaikan. Dengan cara ini, kebaikan-kebaikan (amal shalih) yang bisa menjadi inspirasi umat untuk turut serta menjadi lebih terbuka. Termasuk dakwah yang biasanya hanya di atas mimbar, menjadi semakin terbuka dan tersebar luas.

Termasuk di antara itu adalah dakwah Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) di Nuu Waar. Selama ini orang menganggap bahwa bumi Nuu Waar (Irian Jaya) adalah tanah umat Nasrani. Seolah tak ada Islam dan dakwah Islam yang tumbuh di sana. Hampir seluruh media mainstream tak menampilkan Islam di Nuu Waar. Yang ditampilkan adalah selalu ketelanjangan dan koteka. Seolah itu menjadi produk budaya yang layak dijual ke mancanegara. Dijadikan kebanggan, padahal tanpa kita sadar, itu menjadi bahan tertawaan asing. Kita disanjung-sanjung, karena telah melestarikan budaya. Tapi di sisi lain asing, telah menghancurkan tanah tempat budaya itu hidup. Mengeruk emas, timah, tembaga, dan semua harta kita. Yang ditinggalkan hanya tanah berlubang dan kemiskinan yang semakin menjadi-jadi.

to be continued….


Tinggalkan komentar

Kategori