Oleh: dakwahafkn | 5 Maret 2013

Wisata yang Menggelorakan Semangat Dakwah

SAM_1145Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Kabupaten Raja Ampat, Irian Jaya menggelar “Wisata Dakwah” ke Ibu Kota Republik Indonesia, Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang ibu-ibu majelis taklim Raja Ampat. Selama di Jakarta, ibu-ibu ini mengikuti berbagai kegiatan, antara lain: syuting ceramah agama Islam di televisi swasta, mengikuti tabligh akbar di Masjid Istiqlal, dan silaturahim dengan mubaligh Nasional yang ada di Jakarta, seperti Ustadz Arifin Ilham dan Ustadz Yusuf Mansur.

Menurut Alfaris Labagu, ketua rombongan wisata dakwah menjelaskan, acara ini dilaksanakan agar para ibu-ibu ini melihat situasi dakwah yang ada di Jakarta. “Mudah-mudahan dengan dengan melihat langsung kegiatan dakwah di Jakarta ini semangat ibu-ibu semakin bertambah,” ujar Alfaris yang juga Ketua AFKN Perwakilan Raja Ampat. Ibu-ibu inilah, tambah Alfaris, yang selama ini menjadi motor penggerak dakwah di Raja Ampat.

Diakui oleh Alfaris, dalam setiap kegiatan dakwah Islam di Raja Ampat, ibu-ibu yang selalu bergerak agar kegiatan dakwah menjadi sukses. “Kalau ada kegiatan tabligh akbar, ibu-ibu majelis taklim yang berbagi tugas untuk menyediakan konsumsi acara tersebut,” ujar Alfaris. Meski kegiatan itu masih bersifat temporer, tapi ia masih bersyukur ada kegiatan dakwah Islam di Raja Ampat.

“Kekurangan di Raja Ampat adalah tenaga dai yang masih kurang. Begitu juga lembaga dakwah masih sangat terbatas,” terang Alfaris kepada dakwahafkn.wordpress.com.

Salah seorang peserta wisata dakwah, Umi Riantini, membenarkan jika acara ini memberikan semangat kita dalam berdakwah. “Di sini (Jakarta) kita bisa jumpa ustadz-ustadz tingkat nasional dan mengikuti kegiatan besar di Istiqlal,” ujar Umi Riantini yang juga menjabat sebagai Sekretaris BKMT Raja Ampat.

Bahkan, aku Umi, ia sempat melihat ibu-ibu yang tua renta mau mendatangi pengajian. “Saya kagum dengan semangat mereka dalam belajar Islam,” ujar Umi Riantini. Sebenarnya, tutur Umi, di Raja Ampat pun banyak ibu-ibu yang ingin belajar Islam. “Namun di sana terbatas tenaga dai, yang paling sering menyediakan tenaga dai adalah AFKN,” papar Umi yang berharap peran Departemen Agama Kab Raja Ampat dalam menyediakan tenaga dai.

Sementara itu, Ketua Umum AFKN Pusat, Ustadz M Zaaf Fadzlan Garamatan yang menjadi tuan rumah wisata dakwah berharap, setelah para ibu-ibu itu melihat langsung geliat dakwah di Jakarta bisa melakukan hal yang sama di Raja Ampat. “Selain mengikuti kegiatan dakwah, mereka juga menghadiri acara penyematan kap (topi) kebidanan anak-anak Nuu Waar yang mendapat beasiswa AFKN,” kata Fadzlan.

Sementara itu, menyinggung kurangnya tenaga dai di Raja Ampat, Ustadz Fadzlan menegaskan, “AFKN terus berusaha mencetak generasi Nuu Waar (Irian) yang kelak akan menjadi tenaga dai di daerah masing-masing.”

Selama di Jakarta, para ibu-ibu majelis taklim ini juga menyempatkan diri mengunjungi tempat wisata dan berbelanja, antara lain: Tugu Monas dan Pasar Tanah Abang. Setelah menyelesaikan itu semua, pada tanggal 25 Februari 2013, ibu-ibu tersebut meninggalkan Jakarta dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Sorong dengan menggunakan KM Dobonsolo.*


Tinggalkan komentar

Kategori