Oleh: dakwahafkn | 5 April 2013

130 Kepala Suku Nuu Waar Berangkat Umroh

 

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Guna menguatkan keislaman sekaligus memberikan semangat menyebarkan dakwah Islam di bumi Nuu Waar, sekitar 130 orang kepala suku dari Nuu Waar akan menunaikan ibadah umroh, medio April 2013. Kepala-kepala suku dari berbagai kabupaten, baik Papua maupun Papua Barat (Nuu Waar) ini akan berangkat secara bertahap.

Ibadah umroh para kepala suku ini diprakarsai oleh Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Pusat. Menurut Ustadz Fadlan Garamatan, Ketua Umum AFKN, keberangkatan para kepala suku ini merupakan buah dari silaturahim kepada lembaga-lembaga yang peduli dengan Islam.

“Alhamdulillah, dari silaturahim itu, beberapa lembaga itu peduli dengan upaya penyebaran dan pengembangan dakwah Islam di Nuu Waar, ” jelas ustadz kelahiran Patipi, Fakfak, Nuu Waar itu. Lembaga itu antara lain: YBMBRI-BRI, Atase Agama Kedutaan Arab Saudi,  Travel Mihrab Qalbi, dan RM Cibiuk

Untuk pemberangkatan tahap pertama pada tanggal 9 April 2013, akan diberangkatkan oleh YBMBRI-BRI. Selanjutnya, tahap kedua, akan diberangkatkan oleh Travel Mihrab Qalbi pada 13 April 2013. Tahap ketiga, akan diberangkatkan oleh RM Cibiuk pada tanggal 21 April 2013. Terakhir, tahap keempat, akan diberangkatkan oleh Atase Agama Kedutaan Arab Saudi pada 25 April 2013.

Ustadz Fadzlan menjelaskan, para kepala suku yang akan menunaikan umroh ini ada yang sudah lama masuk Islam, tapi sebagian lainnya baru saja memeluk Islam. “Ada yang baru satu tahun lalu, bahkan ada juga yang baru enam bulan masuk Islam,” terang Ustadz Fadzlan. Lebih lanjut Ustadz Fadzlan menjelaskan, keinginan para kepala suku ini masuk Islam karena mereka ingin mendapatkan peradaban hidup yang sempurna, mulai dari duduk, berdiri, berbaring, berbicara, dan berjalan.

“Mereka ingin hidup lebih tertata, itulah rahmat yang mereka cari untuk membangun hidup. Sudah lama mereka beragama selain Islam, tetapi hidup mereka justru dijauhkan dan malah menjadi terasing,” kata Ustadz Fadzlan. Lebih lanjut, Ustadz Fadzlan menjelaskan, justru semakin kita mempertahankan Islam kemudian dibenci, difitnah malah akan menjadi cahaya.

“Semakin difitnah, cahaya Islam itu akan semakin dekat. Semakin dibenci rahmat akan terus mengalir untuk semua penduduk alam semesta. Rahmat kepada siapapun tanpa batas wilayah, warna kulit, ras. Islam hadir untuk semesta alam.”

 

Memperkuat Tauhid

 

Menurut Ustadz Fadzlan, Umrah atau haji merupakan penyempurnaan kaidah hidup manusia yang dibentuk dalam perjalanan napak tilas Nabi Adam ‘Alaihissalam dan Hawa, serta napak tilas Nabi Ibrahim ‘Alaihissalam dan keluarganya. Dari dua keluarga mulia itu kita dapat belajar tentang harusnya setiap Muslim memperkuat dan menguatkan iman dan tauhid.

“Kita berharap kepala-kepala suku itu nantinya dapat memperkuat dan menguatkan iman, tauhid, dan Islam. Sehingga tumbuh semangat dakwah yang kian dahsyat pada diri terhadap masyarakatnya di wilayah adat mereka masing-masing,” harap Ustadz Fadzlan.

Untuk mewujudkan hal itu, menurut pengurus Majelis Intelektrual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) ini, tentu AFKN tidak bisa berjalan sendirian. Perlu partisipasi dan kepedulian seluruh umat Islam, lembaga Islam, dan lembaga lainnya. “Alhamdulillah, kami ucapkan terima kasih kepeduliaan yang diberikan YBM BRI dan BRI, Mihrab Qalbi, Rumah Makan Cibiuk, Travel Makassar, Atase Agama Arab Saudi, dan Imam Besar Masjid Istiqlal yang telah memfasilitasi program umrah untuk kepala suku ini,” ucap Ustadz Fadzlan.

Ustadz Fadzlan merasa yakin, dengan partisipasi dan kepedulian bersama ini, percepatan dakwah di Nuu Waar akan kokoh dan hidayah akan lebih cepat daripada angin menghampiri penduduk Nuu Waar yang belum tersentuh. “Dakwah dan hidayah itulah yang juga akan menjadi nilai terhadap keutuhan NKRI. Insya Allah,” katanya menutup pembicaraan.* Ahmad Damanik/Humas AFKN

 


Tanggapan

  1. sebentar lg tokoh muslim papua muncul menerangi indonesia…


Tinggalkan komentar

Kategori