PT Pelni Tanjung Priok, Jakarta Utara menolak untuk mengangkut barang bantuan sosial yang akan dikirim untuk Muslim di Papua. Hal ini disampaikan oleh pimpinan lembaga dakwah Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Ustadz Fadzlan Garamatan. Menurutnya, seharusnya barang bantuan berupa kubah masjid itu diangkut menggunakan kapal Ciremai menuju Fakfak, Papua Barat.
Sampai berita ini diturunkan belum ada penjelasan dari pihak Pelni soal penolakan untuk mengangkut barang bantuan sosial milik Muslim di Papua. “Saya juga belum tahu alasan Pelni tidak mengangkut barang bantua ini,” ujar Ustadz Fadzlan. Menurutnya, ia sudah membayar hingga belasan juta untuk mengangkut barang bantuan ini.
Bahkan di awal pihak keuangan dan pengukuran barang sudah memastikan akan mengangkut barang bantuan tersebut. “Mereka berjanji akan mengangkut barang tersebut terakhir. Tapi sampai kapal itu jalan, barang ditinggal begitu saja,” jelas ustadz kelahiran Fakfak, Papua Barat. Dengan kejadian ini, insya Allah besok, hari Rabu, 21 Juli 2010, Ustadz Fadzlan akan melaporkan hal ini kepada Kementerian Perhubungan dan Pelni Pusat.
“Mereka harus tahu bahwa barang bantuan ini amanah yang harus disampaikan. Mereka harus bertanggung jawab terhadap kejadia ini,” protes Ustadz Fadzlan. Padahal, kegiatan pengiriman bantuan sosial untuk Muslim Papua ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh lembaga dakwah AFKN. “Ini sudah yang kesekian kali kami lakukan,” tambahnya.
Menurut Ustadz Fadzlan, ia telah berada di pelabuhan Tanjung Priok sejak siang (20/7). Semua proses administrasi telah ia tempuh; surat-surat dan pembayaran telah dibayar lunas. Namun, ternyata prosedur resmi yang ditempuh oleh Ustadz Fadzlan tidak seiring dengan pelayanan yang diberikan oleh Pelni Tanjung Priok. Ia sangat menyesalkan kejadian itu.
Mengapa perusahaan angkutan air milik negara yang telah bertahun-tahun melayani perairan Indonesia ini mengabaikan begitu saja bantuan sosial milik Muslim Papua? Inilah potret negeri yang memiliki jasa pelayanan publik sangat buruk.* Abu Zanki/dakwahafkn.wordpress.com
Info lebih lanjut dapat menghubungi Ustadz Fadzlan Garamatan 081319142952
Astaghfirullahadziiiim………….., pejabatnya siapa itu???……… apa tidak takut dgn menjadi penghalang syiar dienullah?…….
moga sadar bagi orang yg menghambat syiar agama allah………
apalagi jika mereka ernyat muslim
By: Royrohman on 28 Juli 2010
at 07:02
salah satu potret kehidupan dlm negeri,,,yg katanya melayani rakyatlah eh ternyata cuman omong kosong,,,,kapan majunya,,,,,astagfirullah
By: andriani on 1 Agustus 2010
at 04:55
jangan menyerah, terus berjuang !
By: anggar on 22 Agustus 2010
at 02:57
Masya Allah, benar-benar jalim..semoga allah SWT melaknat orang-orang yang menerima uang pembayaran pengiriman sementara barangnya tidak disampaikan…allah huakbar….
By: Wayang Pur on 22 Agustus 2010
at 08:25
salah satu dari sekian cobaan,
kuncinya cuma satu “sabar” 🙂
By: gerry on 13 September 2010
at 22:10
inilah potret NKRI yg katanya 90% muslim tetapi kenyataannya bantuan untuk muslim papua diabaikan begitu saja padahal prosedur resmi pembayaran utk angkutannya sudah dibayar. Teruslah maju ust.Fadlan, tegakkan Islam di bumi Alloh Papua.
Utk sdr gerry, sabar itu ada batasannya. Kalau selalu sabar dalam menerima semua kezaliman itu artinya anda lemah. Jadi sabar jangan selalu dijadikan alasan.
By: jundulloh on 4 Februari 2012
at 03:57