Oleh: dakwahafkn | 17 September 2010

AFKN Tingkatkan Kualitas Santri Asal Papua

Damanhuri Zuhri

BOGOR—Guna mencetak dai-dai yang berkualitas, Al Faatih Kaaffah Nusantara (AFKN)—sebuah lembaga dakwah Papua—menggembleng para santri asal provinsi  paling timur itu, yang sedang belajar di Jawa, Sumatra, dan Sulawesi, lewat program Studi Motivating Training (SMT) di Cimande, Bogor, Jawa Barat.

“Pelatihan ini bertujuan untuk mencerdaskan, memberdayakan, mengaryakan, dan membangun kemandirian serta kepedulian kepada umat untuk menghubungkan nusantara,” ujar pimpinan AFKN, Ustaz Fadzlan Gharamatan, kepada Republika, Rabu (15/9).

Menurut dia, setiap 2 hingga 7 Syawal, AFKN menggelar SMT bagi para santri asal Papua. Sebelum mengikuti pelatihan itu, para santri terlebih dulu harus mengikuti acara Kampung Halaman yang digelar selama bulan suci Ramadhan 1431 H di Markas AFKN yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

“Jadi, sebelum mereka mengikuti SMT, terlebih dulu mereka harus mengikuti program Kampung Halaman di Bekasi selama bulan Ramadhan. Kegiatan SMT ini sebagai penyegaran sekaligus meningkatkan ghirah (semangat) mereka sebelum kembali ke pesantren dan kampus masing-masing,” papar Ustaz Fadzlan.

Acara SMT 2010 dibuka Sekjen Majelis Zikir Nurussalam, KH Utun Trunajaya, Ahad (12/9) lalu. Sejumlah pakar di berbagai bidang, menurut Ustaz Fadzlan, memberikan pembekalan kepada para santri, seperi Bupati Fakfak Wahidin Puarada; Bunda Hajjah Ningrum Maurice dari Daruttauhid Jakarta; Dr Hasan Basri dari IAIN Ar-Raniri Banda Aceh; KH Fuad dari Aceh; Ahmad Fuad Rahmani dari Kementerian Keuangan; Tata Saputra dari Institut Teknologi HPA (Herba Penawar Al Wahida) Malaysia; serta lain-lain.

Pelatihan itu diikuti 274 santri Nuu Waar atau Papua yang saat ini tersebar di berbagai pondok pesantren di Pulau Jawa, Sumatra, dan Sulawesi serta berbagai kampus perguruan tinggi di Jakarta, Medan, Bogor, serta sejumlah kota lainnya. Menurut Ustaz Fadzlan, kegiatan itu sangat bermanfaat. “Mereka bukan saja mendapat wawasan, tetapi juga berbagi pengalaman yang selama ini didapat dari lembaga pendidikan yang mereka tempuh,” ungkapnya.

Hal itu dibenarkan Cyntia Ipelu, santri asal daerah Raja Empat Papua. Santri yang sekarang tengah menempuh pendidikan di sekolah perawat di Medan, Sumatra Utara, itu menilai bahwa kegiatan SMT sangat bermanfaat. “Kegiatan yang digelar AFKN sungguh sangat bermanfaat buat kami. Selain bersilaturahim dan bertukar pengalaman, kami pun bisa menimba ilmu dari para narasumber. Jujur, saya sangat senang mengikuti acara ini,” papar Tia, panggilan akrabnya. ed; heri ruslan

Koran REPUBLIKA, Kamis, 16 September 2010


Tanggapan

  1. assllmlkm,,,moga jadi kader pembangunan didaerah,,,kshan miris melihat di chanel luar negeri cman di ekspos ttg kemiskinan,budaya koteka padahal papua negeri yg sangat2 kaya dgn kekayaan alam,,,tp pada kemana semuanya???
    terus berjuang menuju nuu war negeri berlimpah
    rahmat ALLAH,,,AMIN,,,


Tinggalkan komentar

Kategori