Dr. H. Wahidin Puarada, M.Sc (Bupati Fakfak, Nuu Waar Barat)
“AFKN Membantu Program Pemerintah”
Di Irian (Nuu Waar), realisasi pengembangan pendidikan butuh usaha yang sangat keras. Selain karena wilayahnya yang sangat luas, sehingga beberapa daerah belum tersambungkan dengan transportasi darat. Juga, faktor ketidakberdayaan masyarakat dari segi materi. Ini yang membuat masyarakat kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak. Meski demikian, pemerintah daerah di Nuu Waar, khususnya di Kabupaten Fakfak berusaha terus untuk memenuhi hak masyarakat untuk mengenyam pendidikan.
Ketika pemerintah sedang melakukan usaha itu, Yayasan AFKN (Al Fatih Kaaffah Nusantara) di bawah pimpinan Ustadz Fadhlan Garamatan ternyata juga melakukan hal itu. Mereka mengajak anak-anak Nuu Waar dari keluarga yang tidak mampu untuk bisa mengenyam bangku sekolah. Mereka, dari AFKN, mendatangi kampung-kampung terpencil di Nuu Waar yang nyaris tidak terjangkau oleh banyak lembaga-lembaga yang mengelola pendidikan dan peduli pengembangan kualitas SDM.
Harapan saya, AFKN bisa menjadi jembatan masa depan. Jika ada 2 pulau, satu pulau adalah tempat dimana berdiri dan satunya lagi adalah pulau harapan. Sekarang ada jembatan yang sudah dibangun oleh AFKN, orang tinggal berjalan di atas jembatan harapan itu.
Dan, seharusnya pemerintah daerah memberikan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan AFKN. Mengapa? Pasalnya, yang dididik ini adalah anak-anak bangsa yang mereka tinggal di beberapa kabupaten dan kampung-kampung Nuu Waar. Kalau misalnya pemerintah kabupten itu melihatnya hanya sebelah mata, sebenarnya berdosa juga pemerintahan itu, karena pertanyaanya adalah dari manakah anak ini berasal? Kalau dia berhasil, kemudian pulang membangun kampung-kampung yang ada di daerah itu, lantas pemda merasa itu adalah keberhasilannya. Padahal mereka tidak ikut dalam usaha membuat seseorang itu menjadi berhasil.
Saya menganggap, apa yang dilakukan AFKN ini adalah membantu tujuan pemerintah. Bicara soal sejahtera, ini dilakukan oleh AFKN. Bicara soal investasi masa depan melalui pendidikan inilah kita bicara investasi masa depan, itu juga dilakukan AFKN. Akan lebih baik, pemerintah menyediakan anggaran untuk kegiatan AFKN.
Terakhir, harapan saya terhadap generasi muda Nuu Waar yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di pulau Jawa melalui AFKN, jika Anda ingin kembali ke Nuu Waar, kembalilah. Bukan hanya untuk menjadi pegawai, tapi bagaimana bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk saudara-saudara di sana. Namun, meskipun tidak lagi kembali ke Nuu Waar, jadilah orang sukses dan mampu bersaing dengan saudara-saudara lainnya. Kalau terkenal di Nuu Waar itu biasa-biasa saja, tapi kalau bisa terkenal di daerah lain kebanggaannya bisa berlipat ganda. Meski demikian, kembali atau tidak kembali kita tetap bangsa Indonesia. Semuanya tetap konteks membangun negara Indonesia.
Selamat berjuang kepada AFKN yang telah mengorban waktu dan tenaga untuk kemajuan Islam dan tanah Nuu Waar di bawah bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia.*
———————————————————————————————
Siwi Tri Puji
Wartawan Koran Harian Republika
Dakwah Kaffah Rasa Lokal
Saya tidak mengenal AFKN sampai suatu saat berkesempatan meliput Musabaqah Tilawatil Quran ke-2 Provinsi Papua Barat di Fakfak tahun ini. Kami, tim peliput dari Jakarta dalam sebuah rombongan, menyempatkan diri mampir ke markas AFKN di Fakfak.
Di “markas” yang sederhana — tak ada yang menduga bahwa kerja besar menyiarkan Islam di Papua berdenyut di sana — saya melihat sebuah terminologi baru tentang dakwah. Bahwa di mata para relawan AFKN, dakwah Islamiyah bukan hanya sekadar tarbiyah Islamiyah, tapi juga diterjemahkan sebagai peningkatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi umat. Di Fakfak yang merupakan produsen utama buah pala misalnya, mereka mengembangkan teknologi pengawetan pala berikut pengemasannya secara higienis, sehingga mampu menembus pasar Jakarta.
Di bidang pendidikan, mereka bahu-membahu mengirimkan lulusan sekolah dasar untuk menuntut ilmu di Pulau Jawa dengan beasiswa penuh. Sampai saat ini, sudah lebih dari 1.500 anak yang dibantu pendidikannya oleh AFKN. Yang membuat saya agak terperanjat, mereka dibiayai sampai 13 tahun masa pendidikan. Tak mudah mewujudkannya di masa sekarang, saya pikir, di tengah gelombang “peng-kapitalisme-an” pendidikan di negeri ini. Tentu, memerlukan dana yang tidak sedikit, selain juga jejaring ke lembaga pendidikan di Jawa, pulau yang butuh waktu berhari-hari menjangkaunya dengan kapal laut tercepat sekalipun. Saat kembali ke Papua, mereka telah meraih gelar sarjana dan siap untuk mengabdi pada masyarakat dan umat.
Sudah saatnya dakwah di negeri kita mengacu pada model ini: mendekati masyarakat dengan bahasa mereka, menyentuh realitas yang tengah terjadi di masyarakat, mengurai persoalan yang sedang dihadapi dengan paket penyelesaiannya, dan selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Hanya dengan begitu, umat akan merasa bahwa dia tidak sendiri melangkah. Ada “teman” , ribuan bahkan, yang akan saling menguatkan dalam Islam dan akan selalu bersamanya dan siap untuk menghadapi badai apapun.
Dakwah seperti ini yang dia kembangkan di Papua; pergi ke pedalamanan, mengajarkan kebersihan, berdialog dengan bahasa yang mereka pahami, dan baru kemudian membuka informasi tentang Islam. Metode dakwah inilah yang juga dikembangkan oleh sekitar 492 aktivis dakwah di Papua yang tergabung dalam Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) , organisasi yang didirikan Ustadz Fadzlan. Dengan dakwah yang sudah dijalankannya selama 19 tahun ini, banyak orang yang masuk Islam di pulau paling timur Indonesia itu. ***
———————————————————————————————-
Pambudi Utomo
Jurnalis Radio Mitra FM Malang, Jawa Timur
Luar Biasa
Jika mendengar kata Papua, apa yang terbayang di benak Anda? Sebuah pulau besar berkepala burung, hutan belantara, koteka, OPM, pegunungan bersalju, orang-orang negro, pesawat hilang, Kristen, Freeport dan gunung emas yang kini telah menjadi danau, ular Irian yang amat berbisa, nyamuk malaria, cenderawasih, buah merah, dan sebagainya.
Terserah, di benak Anda muncul bayangan yang mana. Yang jelas, hal di atas menggambarkan betapa Papua memang luar biasa. Luar biasa indah. Luar biasa kaya. Dan tentu saja, luar biasa menantang.
Sayang sekali, hingga detik ini saya termasuk jurnalis yang “belum beruntung” karena belum kesampaian menjejakkan kaki di tanah Papua. Namun saya amat bersyukur, Alhamdulillah, karena bisa cukup intens berinteraksi dengan saudara-saudara asli Papua, terutama para aktivis yang tergabung dalam Yayasan Al-Fatih Kaafah Nusantara (AFKN). Dari mereka saya bisa menangkap, Papua yang luar biasa itu benar adanya. Tentu saja, luar biasa pula para aktivis yang berjibaku menggerakkan dakwah di sana.
Ustadz Fadzlan Garamatan, sang panglima AFKN, adalah contohnya. Beliau bisa amat detail menggambarkan betapa berat medan dakwah di Papua. Butuh ekstra tenaga, stamina, dan biaya untuk memberdayakan tanah kelahirannya. Bahkan tak berlebihan jika disebut sampai harus “berdarah-darah”. Namun semua itu diceritakan dan dilakukan Ustadz Fadzlan dengan senantiasa menyunggingkan senyum dan raut muka ceria. Selalu optimis. Tak kenal lelah, tak pernah putus asa.
Ustadz Mudzakkir Asso, pengurus AFKN, juga kerap singgah ke rumah saya untuk berkisah tentang perkembangan dakwahnya. Pemuda Wamena ini berjibaku menuntut ilmu sampai jenjang pascasarjana di belantara Jakarta, demi kemajuan tanah tumpah darahnya. Sungguh asyik berbincang dengannya, sampai-sampai anak-anak saya pun kerap merindukan kehadiran Ustadz Mudzakkir yang murah senyum ini.
Ayat-ayat Allah SWT di Papua sungguh luar biasa. Amat banyak hal yang bisa ditulis dan direkam seorang jurnalis dari sana, termasuk kiprah orang-orangnya. Semoga rekan-rekan AFKN istiqamah di jalan dakwah. Dan semoga saya segera bisa menginjakkan kaki di Papua hehe.***
Salam kenal balik bos, thanks dah berkunjung di site ku.
Terus berjuang menggapai Ridho Allah.
By: Day81 on 8 Januari 2009
at 08:11
aslm.salam kenal dari ipar di asmat.kapan afkn buka cabang di papua?klw mw buka cabang ada tanah yang siap kami wakafkan seluas 30×50 m di agast.mohon tindak lanjutnya.call 085254902126 hafid abdullah
By: hafid abdullah on 2 Juni 2010
at 02:17
assalamu’alaikum… saya Adithiya Warman, calon da’i yang akan diberangkatkan oleh Pesantren Darus Sunnah untuk dakwah ke PAPUA tepatnya di Kab. Kaimana selama satu tahun. dan pada kesempatan ini saya mau minta diberi informasi dan wawasan serta bimbibngan mengenai dakwah di PAPUA, khususnya di Kaimana. moga bantuan AFKN dapat membekali perjalan dakwah kami ke sana.. mohon di kirimkan alamat AFKN ke FB Saya… atau hubungi HP. saya ke (021) 9539 55 44
atas perhatiannya
By: Adithiya Warman on 18 Juni 2010
at 07:57
maaf nomor HP yang td salah, ni yang bener (021) 9530 55 44
terima kasih atas perhatiannya. wassalamu’alaikum. wr. wb
By: Adithiya Warman on 18 Juni 2010
at 07:58
Aslmkm wr wb
Saya usul untuk AFKN membentuk lembaga Amil zakat dan Infaq dan di Promosikan lewat Web-Site ini..
Walaupun kewajiban Zakat saya saat ini tidak seberapa, saya siap untuk mengajak teman2 untuk menginfaq dan Men Zakatkan hartanya ke Papua…
By: ikhsan on 12 Agustus 2010
at 02:54
Allahu Akbar!!!
By: panoes on 23 Agustus 2010
at 02:50
Alhamdulillah… Allah telah mempertemukan saya dengan para pejuang AFKN, kesempatan yang tidak dimiliki oleh sembarang orang… ya Allah ya Rob, ketuklah hati saudara-saudaraku yang lain agar mau bergabung dengan barisan pejuang dakwah ini..
By: Basseaty on 12 Desember 2010
at 06:03
Maju terus AFKN… aqu bangga punya saudara muslim yg memikirkan pendidikan anak daerah di papua,……
By: Arif Syah on 13 Juni 2011
at 14:34
Afkn maju terus, aku bangga sama ustad Fadlan yang mau perhatikan saudaranya yang seakidah di tanah papua, bagaimana dengan ustad yang lain ????????????????????????????
By: anang on 9 Oktober 2011
at 13:50
assalamuaikum… afkn.. sya anak papua tpatnya di sorong papua, saya pernah mncri beasiswa kemana” , tpi tidak dpat,, termasuk besiswa afkn ,,,, akhrnya karna keterbatasan biaya, saya menunda 1 thun untuk mencri beasiswa yang masih ada,, apkah program beasiswa afkn masih ada?? jka masih ada,, harap bantuanya karna hnya itulah hrapan stu”nya saya untuk melanjutkan kuliah karna keterbatasan biaya, saya tidak mampu membiayai kuliah di univ swasta atwpun negeri..
mhon infonya ke 085396896112…
infonya sangat kunantikan..
terima kasih..
wassalamualaikum warahhmatullahi wabarakatuh….
By: havid tukwain on 9 November 2011
at 04:16
assalaamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..
Terima kasih kepada Ustadz Fadzlan yang turut berdakwah dan berbagi cerita dengan masyarakat Indonesia di Qatar dari tanggal 2-5 Februari 2012 tentang perjuangan beliau dalam berdakwah di tanah papua.
Dakwah beliau disini sungguh menginspirasi kami. Banyak rekan2 disini mempunyai komentar yang sama setelah mengikuti dakwah beliau.
Kami Indonesian Family Forum [forum masyarakat indonesia di Dukhan, Qatar] berdo’a semoga dakwah Ustadz Fadzlan dimudahkan. Dan semoga Ustadz Fadzlan dan keluarga, senantiasa diberikan kesehatan dan panjang umur.
amin ya rabbal ‘alamien.
wassalaamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..
By: Indonesian Family Forum on 3 Februari 2012
at 13:25
‘alaikumsalam wa rahmatullahi wa barakatuh
Alhamdulillah, semoga inspirasi yang didapat bisa membuat kita menjadi bergerak untuk dakwah. Kami biasa menyebut Papua dengan Nuu Waar. Salam hangat untuk saudara-saudara Muslim di Qatar. mari bersama-sama kita rajut ukhuwah dan bergandengan tangan untuk kejayaan Islam dan umat Islam dengan tetap istiqamah dalam dakwah.
wassalam
ahmad damanik
humas AFKN
By: dakwahafkn on 4 Februari 2012
at 12:15
Subhanallah .. Semoga Selalu Dalam Lindungan Allah
Terus memperjuangkan Islam
By: perpustakaan islam digital Terbaik on 30 Maret 2012
at 14:31
Saudaraku aktivis di AFKN, saat ini saya ada tempat singgah di Bekasi, tepatnya di kawasan Pekayon – Bekasi Barat. Insya Allah memudahkan saya berkunjung ke markaz AFKN di Bekasi
By: Aysha Hafizhatul Kamila on 16 Juli 2012
at 22:52
amin, semoga dimudahkan.
By: dakwahafkn on 18 Juli 2012
at 14:05
ALLAHU AKBAR SUBHANALLAH, ALLAH AZZA WA JALLA AKAN SELALU MEMBERI KEMUDAHANNYA DALAM MENEBAR AGAMA MULIA,SYECH FADZLAN GARAMATAN JAZAAKUMULLAH ATAS TAUSIYAH RAMADHAN SAAT BERKUNJUNG KE AREA FREEPORT, SANGAT MENGGETARKAN PERJUANGANMU, SALAM DARI SYAIFUL SITURU DARI MASJID ANNIMAH MILE 38 FREEPORT AREA…
By: SYAIFUL SITURU on 4 Agustus 2012
at 01:26
saya berminat untuk ikut serta menjadi dokter khitan dipapua
By: frangki.S on 14 Agustus 2012
at 01:57
assalamualaikum
saya basis , mahasiswa UGM
saya dan teman2 dari ugm berencana kkn di papua ” raja ampat” kami ingin ikut membantu berdakwa disana, tapi caranya dengan pengembangan masyarakat. sesuai dengan kemampuan kami sebagai mahasiswa,,
mohon saran dan tanggapannya
syukron
By: basis on 14 Desember 2012
at 18:15
assalamualaikum!!!!
saya Rijal, santri AFKN mahasiswa AKPER SEHAT BINJAI !!!!
insya Allah sya dn tmn2 siap Di tugaskan dimanpun !! demi tercapaix visi dan misi !!!! Ustadt kami!!! menjadikan NUUWAAR sebgai serambi madinah tempat membngun masyarKt timur untuk bangkit memeluk islam di jln Allah!!!! Allahhuakbarrrr!!!! kami siap berdakwah di jln Allah dan mengajak saudar kami di NUU’WAR untuk memeluk agama Islam!!! Angkatan 2-3-4 Di akper sehat binjai ( MEDAN )
By: rijal on 27 Desember 2012
at 17:50
‘Alaikumussalam wa Rahmatullahi wa Barakatuh
Semoga Allah SWT menjaga semangat antum dan teman-teman. Persiapkan ilmu, fisik, dan semangat berislam. Insya Allah pada waktunya antum semua akan menerima tugas itu.
Wassalam
By: dakwahafkn on 28 Desember 2012
at 13:23
asslamualaikum…!!!!
Kepada seluruh umat di nusantara, kami dari pejuang AFKN mohon doa, semoga usaha da’wah kami selalu berkibar dinegri yang nantikan suarah islam terdengar diseluruh pulau papua.
wasslam
By: Nasir on 21 Februari 2013
at 05:19
Jadikan Papua Serambi Madinah,,,, bukan Kota Injil…
Allahu Akbarr………..
Allahu Akbarr………..
Allahu Akbarr………..
By: Putra nak Sebyar on 19 Juni 2013
at 07:57
Assalamualaykum wrwb,
Malam Jumat tanggal 28 Feb 2014 saya mengikuti pengajian pak Ustadz Fadzlan Garamatan di Masjid Vico Indonesia di Muara Badak Kaltim. Saya sangat berkesan dengan ceramah pak ustadz tentang bagaimana beliau menyebarkan agama islam di Irian Jaya dengan suka dukanya beliau. Sanagat menerik dan membuka mata saya bagaimana Islam di bumi cendrawasih.
Semoga pak ustadz sehat selalu dan diberikan semua kemudahan dalam menjalankan aktivitas demi tegaknya agama Allah SWT ini.
Salam,
astra
By: Astra on 28 Februari 2014
at 07:07